TIMES MANUKWARI, PACITAN – Bayangkan bisa kuliah tanpa perlu pusing memikirkan biaya hidup dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bahkan semuanya ditanggung empat tahun penuh. Itulah program beasiswa yang tengah digulirkan Pemkab Pacitan sejak 2023.
Sayangnya, meski terbilang menggiurkan, program ini masih sepi peminat.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Pacitan, Ali Basit, mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab sudah membiayai tiga mahasiswa secara penuh melalui skema beasiswa ini. Namun, dari total kuota yang disiapkan, masih tersisa dua tempat lagi yang hingga kini belum terisi.
“Untuk beasiswa perguruan tinggi, sampai saat ini kita sudah membiayai tiga orang full untuk biaya hidup dan UKT selama empat tahun jenjang S1,” kata Ali Basit, Kamis (15/5/2025).
Beasiswa ini terbuka bagi masyarakat Pacitan yang memiliki prestasi akademik dan berasal dari keluarga kurang mampu. Seluruh pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan nilai yang cukup besar.
“Yang sudah berjalan, di salah satu kampus negeri Surakarta, per orang setiap semester Rp16 juta. Itu meliputi biaya hidup dan biaya UKT. Setahunnya Rp32 juta,” jelas Ali.
Besarnya nilai bantuan membuat pihak Kesra harus ekstra selektif dalam memilih calon penerima. Mereka yang ingin mendaftar harus mengajukan proposal lengkap, termasuk riwayat prestasi selama sekolah dan rencana kuliah ke kampus mana.
“Makanya kami selektif sekali untuk memberikan beasiswa karena kuotanya terbatas,” tegasnya.
Sayangnya, antusiasme warga untuk memanfaatkan program ini masih tergolong minim. Ali menyebut, belum banyak proposal masuk padahal dana masih tersedia.
“Sebenarnya masih bisa mengajukan untuk kuota dua orang. Itu beasiswa prestasi dan masyarakat kurang mampu. Yang mengajukan pesertanya sendiri dengan proposal, setelah itu diverifikasi, masuk apa nggak,” ujarnya.
Ali menyebut syaratnya cukup jelas dan tidak rumit. Selain proposal dan curriculum vitae, calon penerima juga diminta menyertakan sertifikat prestasi akademik hingga jenjang SMA.
“Syaratnya bikin proposal, curriculum vitae, menyertakan sertifikat prestasi sampai SMA dan akan kuliah di mana,” jelasnya.
Menariknya, Pemkab Pacitan ke depan tak hanya ingin memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kuliah di luar kota, tapi juga ingin merangkul kampus-kampus lokal.
“Harapan kita khusus di bidang pendidikan ini, ke depan bisa memberikan beasiswa tak hanya kampus negeri luar kota, namun kampus di lokal Pacitan. Mudah-mudahan anggaran kita bisa sampai ke situ,” harapnya.
Tak hanya beasiswa reguler, Ali juga menyebut bahwa Pemkab menyiapkan skema bantuan untuk mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi atau tesis.
“Juga ada beasiswa tugas akhir untuk penelitian,” tambahnya.
Dengan nilai beasiswa hingga puluhan juta per tahun, peluang ini seharusnya tidak disia-siakan. Terutama bagi anak-anak Pacitan yang memiliki mimpi besar namun terkendala biaya.
Kini, tinggal kemauan dan kesiapan administrasi yang dibutuhkan untuk melangkah lebih jauh menuju jenjang pendidikan tinggi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Beasiswa Rp32 Juta per Tahun dari Pemkab Pacitan Sepi Peminat, Kuota Tersisa Dua
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |