https://manukwari.times.co.id/
Sosok

Menilik Kiprah Aurelia Aranti dan Sebentala Indonesia di Tengah Krisis Iklim

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:18
Menilik Kiprah Aurelia Aranti dan Sebentala Indonesia di Tengah Krisis Iklim Aurelia Aranti. (FOTO: Aurelia for TIMES Indonesia)

TIMES MANUKWARI, BOGOR – Di tengah hiruk pikuk modernisasi dan ancaman krisis iklim yang kian nyata, muncul sosok muda yang tak gentar membawa perubahan. Adalah Aurelia Aranti Vinton, seorang penerima Beasiswa LPDP, sekaligus pendiri komunitas lingkungan Sebentala Indonesia. 

Dalam hal ini lebih lanjut lewat gerakan akar rumput yang digagasnya, pemilik akun media sosial Instagram @aureliaaranti mengajak masyarakat khususnya generasi muda di seluruh pelosok negeri untuk kembali terhubung dengan bumi dan kearifan lokal.

Dari IPB ke Swedia: Membawa Ilmu untuk Bumi Pertiwi

Aurelia Aranti, anak pertama dari dua bersaudara, menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB University). Kini, ia tengah melanjutkan studi magister dalam bidang Sustainable Technology di KTH Royal Institute of Technology, Swedia, sebagai penerima beasiswa LPDP 2024. 

"Perkenalkan saya Aurelia, salah satu Finalis Putri Bumi Indonesia 2025. Saat ini juga sedang melanjutkan studi S2 di Swedia dengan beasiswa LPDP," ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Kamis (31/7/2025).

Perjalanan akademis dan kiprahnya di dunia keberlanjutan tak lepas dari sejumlah prestasi.

Aurelia merupakan Awardee of the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) Scholarship 2024 dan Top 10 Business Initiation Plan Competition of Bali & Nusa Region 5ME2045 LPDP: Sebentala yang diselenggarakan oleh Mata Garuda & Talenta LPDP. 

Sebelumnya, ia juga pernah bekerja sebagai Project Management Officer Sustainability & Strategic Projects di salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia.

Pengalamannya semakin diperkaya saat terpilih menjadi perwakilan delegasi program kepemimpinan dalam ProSPER.Net Leadership Programme "Shifting to Net Zero: Implementation Strategies for Net-Zero Transitions" oleh United Nations University, Institute for the Advanced Study of Sustainability.

Sebentala Indonesia: Jembatan Ilmu Modern dan Kearifan Lokal

advokasi.jpgMomen Aurelia Aranti dalam sebuah acara advokasi. (FOTO: Aurelia for TIMES Indonesia)

Kegelisahan Aurelia terhadap krisis iklim dan hilangnya kearifan lokal menjadi pemicu lahirnya Sebentala Indonesia pada tahun 2023. Komunitas ini berfokus pada pelibatan pemuda-pemudi di berbagai daerah untuk menjadi "Sebentala Pioneer" yang melakukan aksi lingkungan dan sosial di wilayahnya masing-masing.

"Di tengah krisis iklim dan hilangnya kearifan lokal, saya melihat peluang besar untuk melibatkan generasi muda dalam perubahan," kata Aurelia. Ia menjelaskan bahwa generasi muda adalah aktor penting yang akan terdampak lebih besar oleh efek perubahan iklim di masa mendatang. 

Oleh karena itu, menurut pandangannya, bahwa Sebentala hadir sebagai wadah untuk menjembatani pengetahuan modern dan kearifan lokal, serta memperkuat kapasitas anak muda di daerah-daerah Indonesia dalam isu keberlanjutan.

Kemudian lebih jauh tantangan dalam membangun ekosistem pembelajaran dan mencari sumber daya untuk menggerakkan program tentu ada. Namun, selama ini Aurelia bersyukur tidak berjuang sendirian. 

"Ada para Sebentala Pioneer, anak muda yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia, yang bersama-sama menunjukkan kepedulian, semangat belajar, dan keberanian untuk terlibat dan membuat aksi nyata untuk lingkungan sekitarnya," tuturnya. Semangat "Asah, Asih, Asuh" menjadi landasan bagi Sebentala Pioneer untuk tumbuh dan berkembang bersama komunitas ini.

Masa Depan: Membangun Indonesia dari Desa

Dengan hobinya menulis, membaca, traveling, menyanyi, menggambar, serta berbagi informasi tentang sustainability, Aurelia berharap Sebentala dapat terus tumbuh sebagai ruang belajar dan aksi yang berkelanjutan. Ia juga memiliki visi pribadi yang kuat untuk masa depan Indonesia.

"Secara pribadi setelah lulus dari studi Magister, saya berharap nantinya dapat pulang membawa ilmu untuk membangun Indonesia, terutama di wilayah-wilayah tertinggal dan pedesaan yang sebenarnya memiliki potensi besar dalam ekonomi sirkular dan adaptasi berbasis alam," ucapnya. 

Aurelia berharap, semakin banyak anak muda yang memilih untuk kembali, berkontribusi, dan menanamkan perubahan bagi Indonesia. Ia juga bercita-cita untuk dapat berkontribusi dalam penentuan kebijakan atau program di tingkat nasional, ASEAN, maupun Asia-Pacific.

Kiprah dan prestasi Aurelia tidak berhenti di sana. Semasa kuliah, ia juga pernah meraih Top 20 Best Innovation of Youth Community (Treehome Indonesia) oleh Kalimantan Forest (KalFor) Youth Innovation.

Juga, Top 5 Essay Competition di PRAKARSA 2019 oleh Keluarga Mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (KAPSTRA), dan menjadi 2nd Winner of Business Plan Challenge Agriculture Festival: "Be A Creative Agripreneur". 

Melalui perjalanan bersama Sebentala, Aurelia belajar bahwa inisiatif tak perlu menunggu gelar atau posisi. "Kita tidak perlu menunggu jadi seseorang untuk memulai. Cukup dengan kepedulian yang tulus dan keberanian untuk bergerak dari hal kecil," tegasnya. 

Ia pun mengajak semua anak muda untuk berani mendengarkan kata hati dan mengapresiasi para Sebentala Pioneer yang telah menjadi cahaya perubahan di tengah maraknya sifat acuh tak acuh di era modern. 

"Mari kita jaga satu bumi, satu bentala ini, bersama-sama. Satu langkah kecil kita bisa jadi harapan besar untuk masa depan," pungkas Aurelia. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Manukwari just now

Welcome to TIMES Manukwari

TIMES Manukwari is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.