TIMES MANUKWARI, MALANG – Kejadian tak disangka terjadi usai laga derby Jatim antara Arema FC versus Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/5/2025).

Bus yang membawa  pemain dan ofisial tim Macan Putih dilaporkan mengalami pelemparan oknum tak bertanggung jawab. 

Kejadian pelemparan ini terjadi saat bus rombongan tim Persik Kediri meninggalkan Stadion Kanjuruhan sekira pukul 18.15 WIB. Akibatnya, kaca bagian depan bus ini pecah dan berlubang, persis di depan depot bakso yang ada di sisi barat gerbang Stadion Kanjuruhan. 

Serpihan kecil pecahan kaca kendaraan tampak berserakan, saat TIMES Indonesia melintasi simpang empat Yon Zipur V, juga di Jalan Penarukan Kepanjen, dekat traffic light setelah jembatan simpang tiga Jalan Panji-Penarukan. 

Belum ada penjelasan resmi pihak kepolisian maupun panpel pertandingan Arema FC perihal kejadian tersebut. 

Namun, video kejadian kaca bus rombongan Persik Kediri yang pecah terkena lemparan ini diunggah di media sosial akun Instagram satuaremania. 

Kejadian yang dialami rombongan bus Persik ini mendapatkan kecamatan AREMANIA UTAS, yang mengeluarkan Siaran Pers berisi pernyataan berikut:

Kami, Organisasi AREMANIA UTAS, mengutuk keras aksi pelemparan terhadap bus official Persik Kediri.

Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun. Sepak bola seharusnya jadi ajang persatuan, dan sportivitas, bukan permusuhan apalagi kekerasan.

Kami meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku, siapa pun dia. Jika terbukti pelakunya mengaku sebagai AREMANIA, kami tidak akan membela. Aksi seperti itu bukan cerminan AREMANIA sejati.

Kepada pemain, official, dan suporter Persik Kediri, kami memohon maaf atas kejadian ini. Kami berharap ini menjadi yang terakhir, dan semua pihak bisa terus menjaga keamanan dan persaudaraan dalam sepak bola Indonesia.

Football Without Violence! 

Organisasi Aremania Utas

Malang, 11 Mei 2025

Sebelumnya, saat bus yang membawa pemain dan ofisial tim Persik Kediri akan meninggalkan Stadion Kanjuruhan, sudah dilakukan pengawalan mobil patwal, juga sejumlah personel menggunakan sepeda motor. Di belakang bus, juga dikawal satu unit kendaraan rantis Brimob. (*)